VitaminIkan Patin Supaya Cepat Besar [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 89.600: Suplemen Vitamin Ikan Lele Soc Hcs [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 70.000: Soc Hcs Probiotik Ikan Lele Vitamin [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 70.000: Nutri Gurameh Vitamin Nafsu Makan Ikan Ikan patin adalah salah satu ikan yang mulai banyak dikonsumsi oleh masyarakat indonesia. Cara budidaya ikan patin terbilang mudah dan cepat panen, sehingga memiliki prospek bisnis yang bagus. Menurut Nonaternak, cara ternak ikan patin ini setara dengan cara budidaya itu harga jualnya yang juga relatif tinggi membuat banyak masyarakat yang sangat ingin berbisnis ikan patin. Berikut ini akan dijelaskan cara ternak ikan patin yang mudah dan menguntungkan. Simak setiap detail dari cara budidaya ikan patin ini ya. Cara Budidaya Ikan PatinMenjalankan budidaya ikan patin harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti tempat pembudidayaan, pemilihan bibit, dan proses perawatannya. Setiap langkah budidaya ikan patin tersebut agar menghasilkan ikan patin yang sehat harus dilakukan dengan Pemilihan Bibit Ikan PatinSalah satu kunci cara ternak ikan patin agar mendapatkan hasil yang memuaskan adalah dengan memilih bibit ikan patin yang sehat. Bibit ikan patin sehat sangat mudah yaitu ukuran kepala dan badan yang proporsional, cerah mengkilat, kumis dalam kondisi baik, lincah. Disarankan menghindari bibit yang hasil dari perkawinan sedarah inbreeding dan riwayat penyakit serta Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal, Beton dan TanahTempat budidaya ikan patin harus dapat dikondisikan sesuai syarat ikan patin dapat berkembang besar. Ikan patin suka hidup di air bersih bebas limbah berbahaya yang memiliki suhu sekitar 26-28 °C dengan pH standar 6,5-7. Model kolam yang biasa dijadikan tempat budidaya ikan patin antara lain kolam alami yaitu tanah dan keramba, dan kolam non-alami yaitu terpal atau kolam non alami lebih banyak dipilih sebab ketersediaan lokasi dan ruangnya lebih mudah dilakukan. Sedangkan kolam alami hanya bisa apabila kondisi alamnya budidaya ikan patin di kolam terpal sama dengan cara kolam terpal untuk ternak lele. Kolam dilapisi terpal sebagai alas dan dinding mengitari kolam. Keunggulan cara budidaya di kolam terpal ini adalah selain mudah dibuat juga lebih mudah dibersihkan atau budidaya ikan patin di kolam beton dengan membangun kolam dengan menggunakan bata dan pelsteran semen sebagai dinding dan alasnya. Untuk memudahkan membersihkan buat alas sedikit miring dan beri lubang. Keunggulan cara budidaya patin di kolam beton ini lebih permanen, dan lebih sejuk bagi patin dibandingkan Pakan Ikan Patin agar Cepat BesarCara budidaya ikan patin agar cepat besar adalah dengan melakukan pemberian pakan yang baik. Saat sebelum memasukkan bibit ke kolam, sebisa mungkin dilakukan pemupukan ke dalam kolam. Ini dimaksudkan agar memberikan persediaan makanan alami dari bibit-bibit tersebut. Awal-awal biarkan bibit memakan zooplankton yang ada di kolam jika sudah agak besar sedikit demi sedikit diberikan makan pelet. Pemberian pakan pelet dilakukan sehari dua kali secara rutin. Jumlahnya pun setiap bulannya harus berubah-ubah sesuai perkiraan 3-5% dari berat badan ikan patin tersebut. Cara ternak ikan patin yang benar akan menghasilkan patin berkualitas Cara Budidaya Ikan Patin agar Cepat BesarCara ternak ikan patin agar cepat besar sehingga dapat dipanen tepat waktu salah satunya dengan memperhatikan kondisi kolam agar tidak tercemar dan dalam pH normal. Juga menjaga kebersihan kolam agar tidak ada jamur, virus atau parasit yang hidup di tubuh menggunakan cara ternak ikan patin di kolam terpal, sebaiknya mengganti airnya 3 hari sekali, untuk membersihkan sisa makanan dan amonia yang ada di kolam. Sedangkan bila menggunakan cara ternak ikan patin di kolam beton bisa 4-5 hari Penyebab Kegagalan Cara Ternak Ikan PatinMetode Budidaya ikan patin agar cepat besar lainnya dengan menjaga dari berbagai potensi hama dan penyakit yang mungkin muncul. Bagi ikan patin hama bisa berupa biawak, ular sungai, linsang dan ikan-ikan liar, terutama yang menggunakan keramba dan kolam alami. Tetap perlu dicek didatangi secara rutin dalam melakukan budidaya ikan patin di kolam terpal atau pun budidaya ikan patin di kolam Harga Ikan PatinIkan patin siap dipanen pada saat berat badannya mencapai sekitar 1 kg per ikan. Itu bisa memakan waktu selama 6-12 bulan. Pemanenan jangan menggunakan jala berisiko melukai, gunakan serok. Sediakan wadah berisi air untuk tempat ikan patin, agar bisa dijual dalam keadaan hidup, sehingga harga ikan patin dapat dijual lebih ikan patin segar ke konsumen akhir mulai sampai per kilo, bergantung Daerah. Namun apabila ke industri produksi olahan ikan atau ke pasar-pasar umumnya harga patin berkisar sampai Rp per kilo. Cara budidaya ikan patin yang tepat memang akan meningkatkan harga ikan patin di pasaran. Artemiaatau udang air asin seringkali digunakan sebagai pakan ikan patin karena mengandung protein hingga lebih dari 58%. Artemia juga baik diberikan untuk makanan ikan patin kecil. Daphnia/Kutu air memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Kutu air mengandung 66% protein dan hampir 10% lemak.
Meski pelet memang terkenal lebih praktis digunakan, namun peranan binatang makanan ikan patin tetap menjadi nomor satu agar ikan patin cepat besar. Alasannya, binatang yang menjadi sumber pakan memiliki kandungan protein hewani yang cukup tinggi sehingga mendukung pertumbuhan ukuran ikan patin hingga siap panen. Ikan patin menjadi salah satu jenis ikan yang paling banyak dicari di pasaran. Pasalnya, ikan patin memiliki tekstur daging yang lembut sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masak diberbagai acara. Oleh sebab itu, tidak heran jika hingga kini para peternak ikan terus berlomba-lomba menyediakan ikan patin dengan kualitas super demi meraup keuntungan yang makin meningkat salah satunya dengan memilih jenis makanan ikan patin. Jenis Binatang Makanan Ikan Patin agar Cepat Besar dan Panen Pada dasarnya, jenis pakan ikan patin terbagi menjadi dua yakni alami seperti hewan, bijian, sayuran, dan pakan buatan seperti pelet. Keduanya sama-sama bagus untuk dijadikan pakan sehari-hari, khususnya untuk ikan ternak budidaya agar lebih cepat besar sejak berukuran benih. Ikan patin memiliki sifat pemakan omnivora, artinya memang pada dasarnya sifat alamiah pemakan daging terus melekat meskipun hidup dalam tambak atau kolam saja. Dibandingkan dengan jenis pakan seperti pakan sayuran, bijian hingga pelet, ikan patin lebih suka menyantap binatang apalagi jika masih dalam keadaan hidup. Sehingga pada alam liar, ikan patin cenderung memangsa ikan-ikan kecil di sekitarnya. Lalu kapan waktu terbaik untuk memberikan pakan pada ikan patin? Untuk tujuan berternak atau budidaya ikan, sebaiknya dianjurkan untuk memberi makan ikan patin setiap 3 sampai 4 jam sekali. Pasalnya, ikan patin juga termasuk hewan kanibalisme yang tak segan-segan memangsa sesama kawananya jika terpaksa dilakukan. Oleh sebab itu, memberi makan ikan patin dilakukan pada waktu pagi, siang, sore dan malam. Khususnya malam hari, sebaiknya berikan porsi pakan yang dilebihkan sebab untuk menunggu ke pagi hari dapat memakan waktu hingga 4 jam lebih. Dengan demikian, asupan pakan ikan dapat terjaga dengan baik. Daftar Binatang Makanan Ikan Patin Bagi pemula, rasanya terkadang masih dilanda kesulitan dalam menemukan jenis binatang makanan ikan patin yang tepat. Meksipun ikan patin tergolong hewan omnivore, namun tidak semua jenis daging dapat dengan lahap dimakannya. Selain memperhatikan jenis makanan, para peternak harus mengetahui asupan gizi pada jenis makanan yang dibutuhkan ikan patin agar cepat besar dan siap panen. Berikut ini kami hadirkan daftar binatang makanan ikan patin yang umumnya dijadikan sebagai pakan favorit bagi peternak, selengkapnya berikut ini; Cacing Sutera Memiliki tubuh lunak dan berukuran kecil, cacing sutera menjadi pakan favorit bagi ikan patin berukuran larva. Pasalnya, larva ikan patin tidak bisa langsung memakan pakan buatan atau pelet yang berukuran cukup besar. Jika dipaksakan pun, ukuran pertumbuhan larva ikan tidak akan sama dengan larva yang memakan cacing sebab kandungan nutrisinya berbeda. Umumnya, cacing sutera memiliki kandungan protein sekitar 57%, lemak 13%, karbohidrat 2,04% serat kasar kadar abu dan air Selain ikan patin, cacing sutera juga baik untuk dikonsumsi pada larva ikan lele. gurame, bawal, dan mas. Manriknya, cacing sutera juga telah dilengkapi dengan 13 macam jenis asam amino, diantaranya 7 asam amino esensial dan asam amino non esensial. Inilah yang membuat ikan patin cepat tumbuh besar karena hadirnya asam amino dapat mempercepat perkembangan jaringan tubuh ikan. Jenis hewan ini sangat mudah ditemukan pada area perairan dan persawahan. Namun jika tidak ingin repot-repot, kini pakan cacing sudah tersedia pasa situs marketplace dan toko ikan terdekat tentunya dengan harga yang cukup terjangkau. Oleh sebab itu, cacing sutera memang menjadi pakan terbaik untuk jenis ikan patin yang masih berukuran larva atau benih sehingga mendukung agar cepat besar. Kutu Air Selain cacing, rasanya kutu air dapat Anda jadikan sebagai pertimbangan pakan larva ikan patin untuk mendukung pertumbuhannya. Pasalnya, setiap satu gram kutu air mengadung jumlah protein 4%, lemak 0,5%, dan karbohidrat 0,67%. Secara fisik, kutu air atau sebutan Daphnia ini memiliki tubuh berbentuk lonjong dengan ruas serta bewarna merah transparan. Lalu bagian kepala dilengkapi alat hisap atau sensor. Selain menjadi pakan benih ikan patin, kutu air juga menjadi opsi tepat sebagai pakan ikan tawar lainnya baik untuk kebutuhan ternak maupun hias. Lihat Pakan Ikan Patin Alami yang Mudah dan Murah Udang Udang atau Moina sp merupakan salah satu jenis makanan alami bagi ikan patin khususnya yang berukurang larva. Alasannya, udang spesies Moina memiliki kandungan nutrisi seperti protein, asam amino esensial dan non essensial yang cukup tinggi. Seperti protein sebesar 37,4%, lemak 13,29%, kadar abu 11%, dan kadar air sebanyak 90,6%. Moina mudah didapatkan pada perairan tawar seperti sungai serta parit. Oleh sebab itu selain mudah didapatkan, pakan Moina terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan ikan patin didukung dengan beberapa penelitian ilmiah perguruan tinggi yang telah dilakukan hingga saat ini. Artemia Artemia atau udang asin juga unggul dalam segi protein hingga mencapai 58% sehingga mendukung pertumbuhan larva ikan patin. Kemasan Artemia berupa kaleng kini sudah mudah ditemukan dimana saja termasuk marketplace dan toko ikan terdekat dengan harga yang bervariatif. Dibandingkan dengan jenis pakan lainnya, Artemia memiliki keunggulan lebih awet digunakan karena memiliki kulit yang keras dan dapat bertahan dalam kondisi kering. Cacing Tanah Biasanya cacing tanah ini sering dijadikan sebagai pelet memancing berbagai jenis ikan. Tidak heran jika cacing tanah dapat menjadi pilihan pakan alami bagi ikan patin karena nutrisi yang dikandungnya cukup tinggi protein sebesar 76%, karbohidrat 17%, lemak 4,5%, dan abu 1,5%. Cacing tanah mudah didapatkan pada area tanah rawa dan tanah gembur. Sebaiknya berikan cacing tanah dalam kondisi hidup sebagai pakan ikan patin agar nutrisi protein yang diserap dapat maksimal. Lihat Makanan Ikan Patin Alami yang Mudah Ditemukan Ikan Rucah Jika Anda tinggal dekat laut, tidak ada salahnya untuk mencoba ikan rucah. Meskipun diklaim sebagai ikan sampah atau hasil sampingan, namun siapa sangka ikan rucah menjadi hasil pakan bernilai bagi makanan para tidak heran permintaan ikan rucah cukup tinggi karena selalu diburu oleh para peternak ikan. Soal kandungan protein, ikan rucah memiliki nutrisi yang cukup baik agar ikan patin cepat besar. Kandungan nutrisi ikan rucah sebesar 59% protein, lemak kasar 6,5%, serat kasar 1,64%, dan abu 28%. Untuk pemberian ikan rucah, sebaiknya pastikan jika ikan patin sudah berukuran lebih dari 10cm pasalnya ikan rucah cocok dikonsumsi sebagai makanan favorit bagi ikan patin dewasa. Lihat Rekomendasi Pakan Ikan Patin Yang Bagus Nah itulah ulasan informatif seputar binatang makanan ikan patin yang sering digunakan bagi para peternak ikan untuk menunjang pertumbuhan agar siap panen. Semoga ulasan yang dipaparkan dapat bermanfaat untuk kita semua.
Cacingyang digunakan untuk pakan patin bisa menggunakan cacing sutera atau yang juga dikenal sebagai cacing rambut. Pakan ikan yang satu ini terbilang mudah didapatkan. Biasanya ikan yang diberikan pakan cacing sutera adalahyang berusia 7-15 hari. Cacing sutera juga memiliki kandungan yang baik untuk pertumbuhan ikan patin. 2. Artemia
Cara Memelihara Ikan Patin Sudah tau cara membuat pakan ikan patin? atau ingin tau pakan alami ikan patin selain pelet? Siapa sih yang tidak tau patin, salah satu jenis ikan konsumsi air tawar yang memiliki rasa daging sangat lezat, sehingga dimanfaat untuk usaha dan bisnis sampaingan. Tak hanya itu, untuk melakukan budidaya patin sendiri tergolong sangat mudah. Karena disamping mudahnya dalam mencari bibitnya, sudah banyak yang memberi tips cara ternak ikan patin sekaligus cara merawatnya sesuai kondisi suhu di daearh. Bagi Anda yang kurang tau akan cara memelihara ikan patin supaya cept besar, berikut ini penjelasan singkatnya. Cara Memelihara Ikan Patin Supaya Cepat Besar Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan ikan kematian pada fase larva sampai 15 hari sangat tinggi karena stadia larva merupakan fase yang paling kritis dalam siklus hidup ikan patin dan cenderung lebih sulit daripada fase penetasan telur itu sendiri. Oleh karena itu , penetasan telur dan pemeliharaan secara terkontrol merupakan hal yang mutlak dilakukan. Pemeliharaan larva patin harus dilakukan diruang tertutup rapat dan terlindungi dari pengaruh perubahan suhu, cuaca hujan, angin dan hama predator. Pemeliharaan larva mulai dilakukan ketika cadangan makanan atau kuning telur yang ad diperut larva mulai habis , yaitu 1 hari dari telur menetas. Pakan larva yang diberikan setelah telur menetas adalah telur artemia yang baru menetas . Selanjutnya, diberi pakan berupa cacing sutera. Dan pakan pellet tepung dengan kandungan protein minimal 40% . Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai benih ukuran ¾- inci adalah 21-30 hari. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan larva agar angka mortalitas larva dapat ditekan seminimal mungkin, yaitu sebagai berikut. Wadah Pemeliharaan Persiapan wadah cara memelihara ikan patin merupakan hal yang harus dilakukan. Sebelum memulai pemeliharaan. Kegiatan persiapan tersebut mulai beberapa proses diantaranya pengeringan, pembersihan, perbaikanwadah produksi, instalasi air, instalasi listrik, instslasi udara , serta sluran pembuangan, dan pengisian air. Penyiapan wadah pemeliharaan larva bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi larva sehingga bias hidup dan berkembang, serta mengurangi serangan bakteri atau jamur. Wadah pemeliharaan larva harus sudah disiapkan 1-2 hari sebelum larva ditebarkan Persyaratan untuk pemeliharaan larva adalah air yang digunakan harus bersih dan jernih serta suhu air dan udaranya harus stabil danberflutuasi. Sumber air bersih bisa berasal pompa atau sumur gali. Untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air dan menguapkan gas gas lain sebagai media pemeliharaan, air diareasi terlebih dahulu selama 1-2 hari atau dengan menampungnya tarlebih dahulu dalam bak tendon air. Pada bak tendon tarsebut juga dipasang aerasi dari blower atau aerator selama 24 jam. Untuk mencegah timbulnya jamur dan bibit penyakit pada larva patin,berikan larutan larutan methylene blue mb pada media pemeliharaan dengan takaran sesuai dengan aturan yang tercantum pada label ini diberikan minimal 1-2 hari sebelum larva patin dimasukkan . Untuk menjaga suhu air tetap dalam kondisi stabil ,lengkapi wadah pemeliharaan dengan heater atau sumber panas yang berasal dari pemanas ruangan berasal dari pemanas ruangan berupa lampu listrik atau kompor. Persiapan selanjutnya adalah pemasangan instalasi penetasan, pada tahapan ini,penggunaan aerasi dari blower atau aerator kedalam wadah pemeliharaan diperlukan untuk menyuplai oksigen terlarut. Hal ini karena larva patin sangat peka tarhadap kekurangan dipasang pada setiap bak atau wadah pemeliharaan larva. Tekanan aerasi dibuat sedemikian rupa agar tidak terlalu kencang sehingga larva tidak mudah stres. Untuk mengurangi goncangan akibat gelembung air yang terlalu besar, pada ujung selang aerator bisa ditempatkan sebuah batu aerasi. Selama pemeliharaan larva berlangsung , aerasi harus slalu dihidupkan. B. Macam Wadah Memelihara Larva Ikan Patin Pemeliharaan larva patin dilakukan selama 21-30 hari atau jika benih patin telah mencapai ukuran ¾-1 inci/ekor. Benih patin yang telah mencapai ukuran 1 inci selanjutnya di dederkan ke kolam atau bak yang lebih Cara Memelihara Ikan Patin Supaya Cepat Besar di Kolam Fiberglass Fiberglass yang umum dipakai untuk pemeliharaan larva/benih patin berukuran panjang 2 m ,lebar 1 m ,dan tinggi 0,5 m. atau bak fiberglass ada yang bulat /oval atau empat persegi. Untuk jumlah larva patin sebanyak ekor,diperlukan bak fiberglass sebanyak 12 buah. Tinggi air pada bak pemeliharaan berkisar 30-40 cm. Bak fiberglass bisa diperoleh dengan membeli di took akuarium atau di toko akuarium atau ditoko alat –alat perikanan .bak fiberglass tergolong praktis dan mudah dalam pengelolaannya dan bisa di pindah-pindahkan. Namun ,harga sebuah bak fiberglass masih terbilang mahal . Seperti halnya di akuarium ,pemeliharaan larva di bak fiberglass juga di temptkan di dalam ruangan yang tertutup rapat dan terlindungi. Tujuannya untuk mempertahankan suhu air dan suhu ruangan tetap stabil. Pada bak fiberglass juga dilengkapi dengan beberapa titik aerasi dan heater. 2. Cara Memelihara Ikan Patin di Akuarium Selain berfungsi sebagai tempat penetasan telur,akuarium juga berfngsi sebagai tempat pemeliharaan larva sampai larva berkembang menjadi benih dengan ukuran tertentu atau berukuran ¾-1 inci/ekor. Akuarium yang umum di gunakan untuk pemeliharaan larva patin antara lain berukuran panjang 80-100 m,lebar 40-60 cm, dan tinggi 40 ukuran tersebut dapat di isi dengan larva patin sebanyak ekor. Untuk larva sebanyak ekor,diperlukan akuarium sebanyak 40 buah. Namun,jumlah akuarium yang dibutuhkan targantung dari larva yang akan dipelihara. Akuarium akuarium tarsebut disusun dan diletakan pada arak-rak yang di buat dari besi atau kayu. Setiap akuarium dilapisi dengan Styrofoam atau gabus yang berfungsi untuk mencgah retak dan pecahnya akuarium. Akuarium yang dibutuhkan disesuaikan dengan jumlah telur dn larva yang akan dipelihara . Setelah menetas menjadi larva,benih tersebut kemudian di jarangkan menjadi beberapa akuarium. Pada setiap akuarium di lengkapi dengan beberapa titik aerasi dan heater. 3. Cara Memelihara Ikan Patin di Kolam Semen Bak pemeliharaan untuk larva patin dapat tarbuat dari bak semen. Pemeliharaan larva patin di bak semen hendaknya dilakukan stelah benih patin mulai Makan cacing sutera atau sekitar umur 10 hari dari penetasan. Jika pemeliharaan larva patin dilakukan setelah larva menetas umur 1 hari tingkat kematian atau mortalitas benih sangat tinggi. Bak semen untuk pemeliharaan larva patin tersebut hendaknya di tempatkan di dalam ruangan tertutup dan untu mempetahankan suhu air ruangan tetap stabil . Jika pemeliharaan larva berada di ruang terbuka,maka pada wadah pemeliharaan tersebut di atas dan dindingnya di beri penutup atau pelindung berupa tutup plastik agar suhu di dalam wadah pemeliharaan tetap bak semen tersebut di lengkapi dengan beberapa titik aerasi dan pemanas air heater. Bak semen yang umum di gunakan untuk pemeliharaan larva patin berukuran lebar 1 m,panjang 2-4 meter dan tinggi Kolam pemeliharaan di lengkapi dengan saluran pemasukan atau pengeluaran yang terbuat dari pipa paralon. Fungsi kedua saluran tersebut adalah untuk memudahkan pengeringan dan pengisian air pada bak pemeliharaan larva patin dapat di atur mulai dari 20-50 cm. Pemeliharaan larva patin di bak semen di lakukan sampai dngan benih ukuran ¾-1 inci/ekor. Setelah benih mencapai ukuran tersebut ,benih di pindahkan ke kolam pendederan yang lebih luas. 4. Cara Memelihara Ikan Patin di Kolam Terpal PlasticTerpal plastik bisa dijadikan sebagai tempat alternatif tempat pemeliharaan larva ikan patin. Metode pemeliharaan kolam terpal sudah banyak dipakai oleh para pembudidaya patin keran praktis dalam pengelolaan dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Padat penebaran di kolam terpal sekitar 40 ekor/l. Untuk jumlah larva patin sebanyak ekor, diperlukan bak terpal plastik sebanyak 12-14 buah. waktu pemeliharaan patin di kolam terpal yaitu 21-30 hari atau jika benih patin telah mencapai ukuran 3/4-1 inci/ekor. C. Penebaran Larva Cara memelihara ikan patin supaya cepat besar selanjutnya proses pemasukan benih patin. Agar tidak menyebabkan larva stress, proses penyebaran larva harus dilakukan secara hati-hati, yakni dengan cara memperhatikan kondisi air serta kesesuaian larva, aerasi sebaiknya dikecilkan, ketinggian air pada bak pemeliharaan diupayakan 20-50cm. Dan padat penebaran optimal 100 ekor/l air patin siam, 30 ekor larva/l patin jambal dengan sisitem sirkulasi, dan 50 ekor /l air patin pasupati. Seiring pertumbhan larva menjadi benih, perlu dilakukan pemindahan dan penjarangan kepadatan. Idealnya, penebaran larva dilakukan setelah larva berumur minimal 5 jam dari penetasan dan larva yang ditebar harus sudah terbebas dari sisa telur yang tidak menetas. Jenis Pakan Larva Patin dan Cara Pemberiannya Pakan untuk larva patin harus disesuaikan dengan ukuran dan besarnya bukaan mulut larva patin. Cara memelihara ikan patin pada tahap peberian pakan harus jenis pakan yang sesuai dan cocok untuk larva atau benih patin antara lain, Kutu air Daphnia sp, Moina sp, telur Artemia Artemia sp, dan cacing sutera Tubifex sp. Larva mulai aktif makan pada jam ke 30-36 setelah penetasan dengan pakn awal berupa artemia. Berikut tahana cara pemberian larva ikan yang sesuai standar. a. Umur 0-2 hari tergantung suhu, larva patin belum diberi pakan tambahan karena masih mempunyai cadangan makanan dalam tubuh berupa kuning telur yolk. b. Umur 2-7 hari, larva patin diberi pakan Artemia, yakni pada saat larva berumur kurang lebih 36 jam. c. Umur 7-15 hari, larva atau benih patin diberi pakan berupa cacing sutera tubifex sp. Biasanya setelah pemberian pakan cacing sutera pertumbuhan larva patin akan cepat. Di awal pemberian, campur pakan cacing sutera dengan artemia dulu. Hal ini karena larva patin belum terbiasa makan cacing sutera. Dengan cara demikian larva patin yang masih berumur kecil dan belum makan cacing sutera akan memakan artemia. Frekuensi pemberian pakan cacing sutera dilakukan setiap 3 jam sekali yang diberikan secara ad libitum atau secukupnya dengan memperhatikan nafsu makan ikan. d. Umur 15-30 hari, diberi pakan pelet terbentuk tepung dengan kandungan protein minimal 40%. Walaupun jumlah pakan yang diberikan sesuai kebutuhan, tetapi kisaran pakannya adalah kurang lebih 15 % dari total bobot ikan. Frekuensi pemberian pakan pelet tepung untuk benih patin 5 kali per hari. E. Cara Memelihara Ikan Patin - Pengelolaan Air Pengelolaan air merupakan salah satu kunci keberhasilan memelihara larva patin. Pengelolaan air bertujuan menyediakan lingkungan hidup yang optimal bagi larva agar dapat hidup, berkembang, dan tumbuh secara optimal. Prinsi pengelolaan air adalah memasukkan zat yang bermanfaat seperti oksigen atau air baru ke dalam wadah budidaya mengeluarkan yang tidak bermanfaat bahkan merugikan seperti sisa pakan, kotoran ikan, amoniak NH3, atau CO2. Demikian inilah uraian singkat tentang cara memelihar ikan patin yang mudah dilakukan untuk pemula. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba dengan hasil yang maksimal. Sumber Panduan lengkap Aribisnis Patin
dvMGw.